About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Monday, March 22, 2010

Assurance

Seorang anak bertanya dengan lugu kepada ayahnya yang sedang duduk sambil menghisap sebatang rokok di sudut teras depan rumah.

"Ayah, apakah besok ayah akan mengantarkan aku berangkat sekolah?"
Laki-laki yang ditanya hanya diam dan tetap melanjutkan aktivitasnya, merokok.

Melihat reaksi dari si Ayah, anak tersebut melanjtkan pertanyaannya dan kali ini berbeda:
"Ayah, besok kita jalan-jalan ya? setelah aku pulang sekolah, kita jalan-jalan. ya?"
Lagi-lagi yang ditanya hanya diam dan tidak menjawab.
kali ini si anak bertanya sambil menggenggam tangan ayahnya.Erat.

"Ayah... Capek ya?"
Kali ini ayahnya sedikit tersentak lalu dengan sigap mengangkat tubuh anak tersebut ke atas pangkuannya. laki-laki itu tersenyum dan mengelus kepala anak yang daritadi bertanya kepadanya. tak satu patah kata pun yang keluar dari mulut si ayah. hanya belaian lembut di kepala anaknya yang bisa ia berikan. Anak itu kemudian merebahkan kepalanya di dada si ayah. tempat dimana anak itu bersandar terasa hangat dan sangat kokoh. bidang namun menenangkan. tanpa terasa anak itu pun tertidur pulas.

lima belas tahun kemudian...


Seorang gadis menghampiri ayahnya dan langsung memeluknya. ayahnya hanya melirik sedikit kemudian kembali meneruskan aktivitasnya, membaca koran. gadis tersebut terus memeluk ayahnya selama beberapa menit tanpa mengucapkan sepatah katapun. ia hanya bergelayut manja sambil mencuri-curi pandang kepada apa yang ayahnya baca. ayahnya juga masih diam dan terus saja membaca. entah mengapa tiba-tiba gadis ini tersenyum sambil menatap ayahnya. si ayah melirik sebentar dan kemudian membalas senyuman anak gadisnya. tak lama setelah itu si gadis ini pun tertidur. sambil melingkarkan tangan di pinggang ayahnya ia terlelap. sama seperti lima belas tahun yang lalu. saat ia tertidur di atas pangkuan ayahnya, saat inipun itu terjadi. tak pernah ada kata-kata yang terucap dengan jelas dan tak pernah ada suara yang digaungkan.mungkin dulu saat gadis ini belum menyadari bahwa "diam" adalah satu hal yang bisa ayahnya lakukan untuk mengekspresikan kasih sayangnya, ia sering mengeluh dan mengadu kepada ibunya. tapi suatu waktu ibunya berkata padanya:

"itulah ayahmu. diam dan tak bisa ditebak. tapi satu hal yang pasti, ibu berani jamin itu sampai kapanpun, ayahmu sangat menyayangi kita semua."

yah..mau bagaimana lagi?
satu hal yang pasti, itu saja yang perlu gadis itu ketahui.tidak kurang , tidak lebih.


*Dad,Mom,,I miss you so much..Wish I were there..

2 comments:

ilmylicious said...

aku mencintaimu

Unknown said...

jd terharu...

Post a Comment